Herman Shofyan
Statemen lengkap Al Qaeda tentang syahidnya Syaikh Usamah bin Ladin
Kabar yang ditunggu-tunggu akhirnya dirilis. Pimpinan pusat Tanzhim Qo’idatul Jihad, atau yang lebih dikenal dengan Al Qaeda, akhirnya merilis pernyataan resmi tentang syahidnya Syaikh Usamah bin Ladin -rahimahullah-.
Tercatat dalam pernyataan tersebut dibuat pada tanggal 3 Mei 2011, sehari setelah penyerangan Amerika. Namun, baru tersebar di media-media Jihad beberapa jam yang lalu.
Berikut pernyataan lengkapnya, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Forum Al-Busyro.
=================================================
بسم الله الرحمن الرحيم
[Tanzhim Qo’idatul Jihad – Pimpinan Umum]
Engkau hidup Terpuji dan Mati sebagai Syuhada
Statement seputar Pertempuran Keengganan dan Syahidnya
Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah
diterjemahkan oleh:
=================================================
Segala Puji bagi Allah yang telah Berfirman :
{وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}
“Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan”. (QS. Ali Imran : 157)
Sholawat dan Salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi-Nya yang telah bersabda : “Aku benar-benar berhasrat untuk bisa terbunuh di jalan Alloh, kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi, kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi” beserta Keluarga dan Para Sahabat Beliau yang telah menyebarkan Al-Haq dengan Keadilan mereka, menjaga Dien ini dengan leher-leher mereka, dan mengalirkan darah-darah mereka untuk meninggikannya.
{فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا}
“Lalu mereka tidak merasa lemah dengan apa yang menimpa mereka dijalan Alloh, tidak melemah dan berputus asa” (QS. Ali Imron : 146) dan siapa saja yang menapaki jalan mereka, berjihad seperti Jihad mereka dan bersabar sebagaimana Kesabaran mereka hingga Hari Kiamat kelak. Amma Ba’du.
Pada hari yang bersejarah bagi Ummat Islam yang Agung, bukan hal yang baru bagi para pahlawan dan tokoh sepanjang usianya yang berbarokah, dan di atas jalan yang terhampar yang ditapaki oleh Para Pendahulu maupun Penerusnya yang terbaik, terbunuhlah Syaikh Mujahid Komandan yang Zuhud Al Muhajir Abu Abdillah Usamah bin Muhammad bin Laden semoga Allah merahmati Beliau di medan kejujuran, dimana beliau telah membenarkan Ucapannya dengan Perbuatan dan seruan dengan bukti, untuk menyusul rombongan Ummat terhormat, yang prosesinya sambung menyambung, antara para komandan agung, para pasukan yang jujur dan para Kesatria yang Mulia, beliau enggan untuk memberikan kehinaan dalam agamanya, melepaskan kepemimpinannya dan menghinakan diri kepada mereka yang tertimpa kehinaan dan kenistaan dari kalangan orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat. Beliau melawan senjata dengan senjata, kekuatan dengan kekuatan. Dan siap berhadapan dengan kekuatan besar yang angkuh yang keluar dengan semua peralatan perang, Perbekalan, Pesawat-pesawat dan para sekutunya dengan Sombong dan pamer kepada Manusia. Tekad beliau tidak melemah di hadapan mereka dan tidak merosot nyalinya, bahkan beliau hadapi mereka secara langsung (berhadapan) seperti gunung yang kokoh, dan memang beliau laksana gunung yang kokoh.
Beliau terus mengikuti jalannya pertempuran yang semakin dahsyat dan orang yang melihatnya akan ciut padahal beliau telah berusia udzur, dan beliau tetap menunaikan amanah hingga terkena tembakan pengkhianatan dan kekufuran, untuk kemudian beliau serahkan ruh kepada sang penciptannya, seraya bergumam:
Barang siapa yang mengorbankan ruh yang mulia kepada Robbnya ### Untuk melawan kebatilan mereka, lalu bagaimana dia bisa dicela ??
Agar beliau tutup hidupnya yang bercahaya terang dengan kemuliaan yang telah dia cari selama bertahun-tahun. Beliau merentas daratan untuk mencari dan berhasrat untuk mendapatkannya, hingga beliau menjumpainya dengan gembira ketika hal itu datang kepadanya : itulah kesyahidan di jalan Alloh :
{وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ}
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat : 35)
Dan Kata-kata beliau akan sentiyasa bergema di langit : “Orang yang bahagia adalah orang yang Allah pilih sebagai Syahid”. Anggapan beliau ini bukanlah anggapan orang yang lemah semata…!!!”
Siapa yang beranggapan bahwa orang yang terjun dalam kancah pertempuran ### Adalah tidak akan tertimpa kematian, berarti dia memiliki anggapan yang lemah
Maka, selamat wahai umat Islam atas kesyahidan sang anak yang berbakti, Usamah. Setelah melewati kehidupan yang penuh dengan kesungguhan dan pengorbanan, tekad dan kesabaran, tahridh dan jihad, kebaikan dan kedermawanan, hijrah dan safar, nasehat dan organisir yang baik, hikmah dan pengalaman, usia Syeikhul Jihad pada abad ini telah ditutup agar darah, kata-kata, peran dan penutupan usia beliau tetap menjadi ruh yang mengalir di dalam setiap rongga tubuh generasi Islam, dari generasi ke generasi.
Mereka telah belajar dari beliau bahwa kemuliaan tidak dibangun dengan angan-angan dan khayalan, bahwa keqiyadahan itu bukanlah kebanggaan dan pajangan, bahwa aqidah dan prinsip itu bukanlah sekedar kata-kata yang terucap di lidah, bahwa agama itu tidak akan menang dengan membuang-buang waktu, kerja dan obrolan, bahwa jalan kemuliaan – di dunia dan akherat – itu terbuka bagi siapa yang mau membayar harganya dan menanggung deritanya, bahwa kepemimpinan dalam agama tidak akan diperoleh kecuali dengan sabar dan yakin, dan bahwa modal utama seseorang itu adalah kejujuran dan keikhlasan.
Jika Amerika berhasil membunuh Syeikh Usamah maka itu bukanlah hal yang memalukan. Bukankah para pejuang dan pahlawan itu hanya terbunuh di medan laga ?? dan setiap ajal itu telah ditentukan. Tetapi apakah Amerika dengan media, antek-antek, persenjataan, para tentara, intelegen dan semua sarana mereka mampu untuk mematikan jihad yang syeikh Usamah telah hidup karenanya dan terbunuh dijalannya ??? Sekali-kali tidak…. Syeikh Usamah tidak pernah membangun tandzim yang akan mati dengan kematian beliau, dan lenyap sepeninggal beliau :
{يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ * هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ}
“Mereka hendak memadamkan cahaya Alloh dengan mulut-mulut mereka, dan Alloh akan menyempurnakan cahayanya meskipun orang-orang kafir tidak suka. Dialah yang telah mengutus Rosul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya diatas semua agama yang ada meskipun orang-orang musyrik tidak suka”. (QS. Shoff : 8-9)
Ayat-ayat ini akan menjadi panah yang menancap di leher-leher mereka yang bisu dan tuli lagi tidak berakal. Dan agama Alloh Ta`ala – termasuk jihad di jalan Alloh – akan tetap tegak berdiri selamanya, yang aqidahnya akan dibawa oleh hati-hati yang suci, dihidupkan oleh tangan-tangan bersih, dan eksistensinya akan diraih oleh sekelompok orang yang jujur, yang tidak terpengaruh oleh orang yang hendak menyelisihi dan menghinakan mereka hingga datang janji Alloh.
Sesungguhnya Syeikh Usamah bin Ladin – semoga Alloh merahmati beliau – bukanlah seorang Nabi yang diutus di abad 20, tetapi beliau hanya seorang lelaki muslim dari umat Islam yang mulia ini, yang telah mengambil kitab dengan kekuatan, dan menjual dunia untuk mendapat akherat, serta berusaha untuk mencapainya sebagaimana yang kami sangkakan … maka Alloh pun mengangkatnya ketika beliau mau mengangkat agama-Nya, memuliakannya ketika beliau berusaha untuk memuliakan kalimat-Nya, dan membuat gentar bangsa-bangsa kafir dengan beliau ketika beliau hanya takut kepada Robbnya.
Sungguh, umat yang telah melahirkan Usamah adalah umat yang subur, dan akan muncul dari padanya para ksatria dan pahlawan seperti beliau, diantara orang-orang yang menikmati pengorbanan, merasa tersiksa dengan kesabaran dan tenggelam dalam kehidupan musuh-musuh mereka dan dibukakan bagi mereka pintu-pintu negaka jahim, atau menggiring mereka menuju surga dengan borgol. Jadi, universitas iman, qur`an dan jihad yang telah meluluskan Syeikh Usamah bin Ladin tidak dan tak akan pernah tertutup pintu-pintunya. Kitabulloh akan terus terjaga, ayat-ayatnya akan selalu dibaca di tengah malam dan siang, dan tak akan pernah terhapus meskipun seluruh penghuni bumi bersatu.
Bagaimana tidak …?? Sedangkan umat kita yang muslim pada hari ini sangat antusias menyambut agamanya, sangat besar pengorbanannya demi membela aqidahnya dan begitu kuat menghadapi musuh-musuhnya serta sangat tahu tentang hakekat yang akan dicapainya, setelah tumbuh generasi bertaqwa nan suci di dalamnya, Syeikh Usamah – semoga Alloh merahmati beliau telah menanamkan saham yang baik bersama para rekan beliau, yaitu para komandan yang baik dan para da’i yang sholih dan pilihan.
Sebuah generasi yang semakin tinggi dengan imannya, semakin mulia dengan islmanya, dan mampu menghinakan Barat yang kafir, dan arogansi peradabannya yang menipu, sebuah peradaban asusila, kotor, bobrok, dan tidak masuk akal.. sebuah generasi yang menjadikan kematian komandannya sebagai sebuah keuntungan yang akan memupuk loyalitasnya kepada agama bukan kerugian yang menjadikannya mundur ke belakang. Dengan penuh iman dan yakin beliau terus mengulang firman Alloh Ta`ala :
{وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ * وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ * فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (*) Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (*) Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imron : 146 – 148)
Jika cahaya Islam dan Jihad bisa padam dengan terbunuh atau meninggalnya seseorang, niscaya cahaya tersebut akan lenyap sejak hari meninggalnya pemimpin manusia Muhammad SAW sehingga banyak bangsa Arab yang murtad, atau niscaya lembarannya akan dilipat sejak hari Amirul Mukminin Umar bersimbah darah di mihrabnya, Utsman di hadapan mushhafnya dan Ali di tengah jalan -semoga Alloh meridhoi mereka semua-. Berapa… Dan berapa banyak Para Komandan yang berjalan diatas petunjuk mereka, yang telah memenuhi bumi dengan penyebutan, penaklukan dan jihad mereka baik di belahan timur maupun barat. Cahaya kebenaran tidak akan pernah padam dengan kematian mereka ataupun berbaliknya para pengikut mereka sepeninggal mereka. Tetapi sebaliknya, dengan terbunuhnya mereka, justru mereka semakin marah terhadap para musuh dan akan terus melakukan aksi pembalasan, dan Panji Kebenaran berada di tangan mereka seraya melantunkan firman Robb mereka :
{مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا}
“Di antara orang-orang beriman itu ada orang-orang yang berlaku jujur dengan apa yang mereka janjikan kepada Alloh, maka diantara mereka ada yang terbunuh dan diantara mereka juga ada pula yang menunggu dan mereka tidak merubah janjinya” (QS. Al-Ahzab : 23)
Berangkat dari ayat di atas, kami dari Tanzhim Qo`idatul Jihad berjanji kepada Alloh subhanah –dan kami memohon pertolongan, bantuan dan keteguhan kepada Alloh– untuk terus berjalan di atas jalan jihad yang telah dilalui oleh para komandan kita di bawah pimpinan Syeikh Usamah tanpa ragu dan bimbang. Kami tidak akan pernah berhenti atau jenuh hingga Alloh memberi keputusan antara kami dan musuh dengan benar dan Allohlah sebaik-baik pembuat keputusan. Setelah itu, tidak menjadi masalah apakah kami akan melihat kemenangan, penakhlukan dan tamkin ataupun kami mati karenanya :
{فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ وَمَنْ يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا}
“Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan Maka kelak akan kami berikan kepadanya pahala yang besar” (QS. An Nisa : 74)
Begitu juga, kami menegaskan bahwa darah Syeikh Mujahid Usamah bin Ladin -semoga Alloh merahmati beliau- lebih berat dan lebih berharga di sisi kami dan di sisi setiap muslim dari pada beliau meninggal begitu saja. Dan dengan idzin Alloh, darah tersebut akan terus menjadi laknat yang akan menghantam orang-orang Amerika dan para jongos mereka, serta akan mengejar mereka baik di luar maupun di dalam negeri mereka sendiri. Sebentar lagi –dengan pertolongan Alloh– kami akan benar-benar merubah kesenangan mereka menjadi kesedihan, kami akan campur adukkan darah mereka dengan air mata mereka, dan kami akan benar-benar mewujudkan sumpah Syeikh Usamah –semoga Alloh merahmati beliau- : “Amerika tidak akan pernah merasa aman, begitu juga siapa saja yang hidup di Amerika hingga keluarga kami yang berada di Palestina merasa aman. Dan para tentara Islam akan terus bergerak, baik secara bergerombol maupun sendiri-sendiri, mereka akan terus mengatur dan menyusun langkah tanpa lelah, bosan, putus asa, menyerah, lemah dan futur hingga mereka melakukan serangan dahsyat yang akan membuat seorang anak kecil beruban sebelum waktunya”.
Kami juga menyeru rakyat kami Umat Islam yang berada di Pakistan, di mana Syeikh Usamah terbunuh di bumi mereka, untuk segera bergerak dan bangkit untuk membersihkan kotoran yang ditorehkan oleh sekelompok pengkhianat dan pencuri kepada mereka ini, yang telah menjual segala sesuatu kepada para musuh umat ini, dan tidak peduli dengan perasaan masyarakat mulia yang berjihad ini, dan hendaklah mereka melakukan gerakan Intifadhoh (perlawanan) besar-besaran untuk membersihkan negeri mereka (Pakistan) dari najis orang-orang Amerika yang telah melakukan kerusakan di dalamnya :
{إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ}
“Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka melakukan perubahan terhadap diri mereka sendiri”. (QS. Ar Ra`du : 11)
Begitulah, Syeikh enggan untuk meninggalkan dunia ini sebelum ikut serta merasakan kebahagiaan Umat Islam dengan kebangkitannya dengan berani melakukan perlawanan terhadap kedholiman dan orang-orang dholim, dan beliau –semoga Alloh merahmati beliau– melakukan rekaman suara satu minggu sebelum beliau terbunuh yang berisi ucapan selamat, nasehat dan arahan-arahan. Yang akan kami rilis sebentar lagi dengan idzin Alloh, dan beliau menutupnya dengan bait-bait berikut :
Mengatakan kebenaran kepada thoghut ### Adalah kemuliaan dan kabar gembira
Yang merupakan jalan menuju dunia ### Dan juga jalan menuju akherat
Jika anda mau, matilah sebagai budak ### Tetapi jika anda mau, maka matilah sebagai orang yang merdeka
Kemudian kami memperingatkan Amerika, jangan berani menyentuh jasad Syeikh Usamah –semoga Alloh merahmati beliau– atau memperlakukannya dengan tidak layak, ataupun kepada anggota keluarga beliau yang mulia baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, dan hendaklah Amerika menyerahkan jasad-jasad tersebut kepada keluarganya. Jika tidak, maka tindakan buruk apapun yang kalian lakukan akan kami balas dengan keburukan yang berlipat-lipat. Janganlah kalian mencela kecuali diri kalian sendiri. Dan kami menyeru umat Islam semuanya untuk melaksanakan kewajiban mereka dalam hal faridhoh yang benar ini.
Milik Alloh lah segala urusan, baik sebelum dan sesudahnya, dan orang-orang dholim akan mengetahui kemana mereka akan kembali.
Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam. Semoga sholawat dan salam yang banyak terlimpah kepada Nabi kita Muhammad serta keluarga beliau.
Tandzim Qo`idatul Jihad / Pimpinan Umum
Selasa 29 Jumadil Ulaa 1432 H
Selasa 29 Jumadil Ulaa 1432 H
0 comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR COY......!!!