Herman Shofyan
TEHERAN (Arrahmah.com) - Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah telah syahid, namun pemberitaan mengenai dirinya belum usai, masih terus bergulir dan diberitakan oleh media massa internasional. Kali ini, Menteri Intelijen Iran mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, bahwa menurutnya Syaikh Usamah telah syahid sebelum AS melakukan serangan di Abbottabad.
Menteri Intelijen Iran mengklaim negara itu memiliki informasi yang dapat dipercaya bahwa Syaikh Usamah bin Ladin telah meninggal dunia karena penyakit yang dialaminya beberapa waktu lalu, bukan karena serangan AS.
“Kami memiliki informasi akurat bahwa bin Ladin meninggal dunia karena sakit beberapa waktu lalu,” ujar Heidar Moslehi kepada wartawan di sela-sela pertemuan kabinet pada Minggu (8/5/2011).
Dia mempertanyakan klaim Washington bahwa bin Ladin telah meninggal oleh pasukan Amerika di kamp persembunyiannya di Pakistan pada 1 Mei 2011 lalu.
“Jika militer AS dan aparat intelijen telah benar-benar menangkap atau membunuh bin Ladin, mengapa mereka tidak menunjukkannya (jenazahnya), mengapa mereka membuangnya ke dalam laut?” tanya Moslehi.
“Ketika kita menangkap (mantan pemimpin Jundullah, Abdul Malik) Rigi, kami menunjukkannya dan juga menayangkan wawancaranya,” ujarnya seperti yang dilaporkan ISNA.
“Dengan merilis berita palsu tersebut, Gedung Putih berusaha untuk membayangi daerah kebangkitan.”
Moslehi mengatakan para pejabat AS terlihat seperti berkampanye untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri yang mendera mereka serta kerapuhan ekonomi yang mereka alami.
Presiden negara penjajah AS, Barack Obama mengklaim bahwa Syaikh Usamah meninggal dunia oleh serangan pasukan khusus AS pada 1 Mei di kampnya di Pakistan.
Kemudian pejabat AS mengumumkan bahwa jenazahnya telah dikubur di laut dengan berdalih bahwa penguburan menurut Islam harus dilakkan secepatnya. Namun pemakaman di laut tidak disebutkan dalam aturan Islam.
AS juga mengklaim keputusan mereka melakukan penguburan di laut dikarenakan tidak ada negara yang “mau menerima” jenazah Syaikh Usamah, tanpa memberikan rincian negara mana saja yang benar-benar telah dihubungi oleh mereka dan melakukan penolakan.
Laut Arab yang disebut-sebut menjadi tempat dikuburkannya Syaikh Usamah kini telah berubah nama menjadi Laut Usamah atau Bahru Usamah, bukan lagi Laut Arab. (haninmazaya/arrahmah.com)
TEHERAN (Arrahmah.com) - Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah telah syahid, namun pemberitaan mengenai dirinya belum usai, masih terus bergulir dan diberitakan oleh media massa internasional. Kali ini, Menteri Intelijen Iran mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, bahwa menurutnya Syaikh Usamah telah syahid sebelum AS melakukan serangan di Abbottabad.
Menteri Intelijen Iran mengklaim negara itu memiliki informasi yang dapat dipercaya bahwa Syaikh Usamah bin Ladin telah meninggal dunia karena penyakit yang dialaminya beberapa waktu lalu, bukan karena serangan AS.
“Kami memiliki informasi akurat bahwa bin Ladin meninggal dunia karena sakit beberapa waktu lalu,” ujar Heidar Moslehi kepada wartawan di sela-sela pertemuan kabinet pada Minggu (8/5/2011).
Dia mempertanyakan klaim Washington bahwa bin Ladin telah meninggal oleh pasukan Amerika di kamp persembunyiannya di Pakistan pada 1 Mei 2011 lalu.
“Jika militer AS dan aparat intelijen telah benar-benar menangkap atau membunuh bin Ladin, mengapa mereka tidak menunjukkannya (jenazahnya), mengapa mereka membuangnya ke dalam laut?” tanya Moslehi.
“Ketika kita menangkap (mantan pemimpin Jundullah, Abdul Malik) Rigi, kami menunjukkannya dan juga menayangkan wawancaranya,” ujarnya seperti yang dilaporkan ISNA.
“Dengan merilis berita palsu tersebut, Gedung Putih berusaha untuk membayangi daerah kebangkitan.”
Moslehi mengatakan para pejabat AS terlihat seperti berkampanye untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri yang mendera mereka serta kerapuhan ekonomi yang mereka alami.
Presiden negara penjajah AS, Barack Obama mengklaim bahwa Syaikh Usamah meninggal dunia oleh serangan pasukan khusus AS pada 1 Mei di kampnya di Pakistan.
Kemudian pejabat AS mengumumkan bahwa jenazahnya telah dikubur di laut dengan berdalih bahwa penguburan menurut Islam harus dilakkan secepatnya. Namun pemakaman di laut tidak disebutkan dalam aturan Islam.
AS juga mengklaim keputusan mereka melakukan penguburan di laut dikarenakan tidak ada negara yang “mau menerima” jenazah Syaikh Usamah, tanpa memberikan rincian negara mana saja yang benar-benar telah dihubungi oleh mereka dan melakukan penolakan.
Laut Arab yang disebut-sebut menjadi tempat dikuburkannya Syaikh Usamah kini telah berubah nama menjadi Laut Usamah atau Bahru Usamah, bukan lagi Laut Arab. (haninmazaya/arrahmah.com)
0 comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR COY......!!!