Herman Shofyan
Dalam Proses Kawin Lari Pemuda sasak Wajib membawa senjata |
Kalau Anda di Lombok dan ingin menikah curilah anak gadis itu, bawa lari tanpa sepengetahuan keluarganya, bila sehari semalam tidak ada kabar maka dianggap gadis itu telah menikah.Mencuri untuk menikah lebih kesatria dibandingkan meminta kepada orang tuanya. Namun ada aturan dalam mencuri gadis di suku asli di Pulau Lombok.
Memang cukup unik dari suku Sasak penduduk asli warga di Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk urusan perjodohan suku ini menyerahkan semuanya pada anak, bila keduanya sudah saling suka, tidak perlu menunggu lama untuk menikah, curi saja anak gadis itu, pasti menikah. mencuri anak gadis itu lebih diterima keluarganya. Merarik istilah bahasa setempat untuk menyebutkan proses pernikahan dengan cara dicuri. Caranya cukup sederhana, jika keduanya saling menyukai dan tidak ada paksaan dari pihak lain, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua orangtuanya. Bila ingin menikah langsung aja bawa gadis itu pergi dan tidak perlu izin. Mencuri gadis dengan melarikan dari rumah menjadi prosesi pernikahan yang lebih terhormat dibandingkan meminta kepada orang tuanya. Ada rasa kesatria yang tertanam jika proses ini dilalui. Namun Jangan lupa aturan, mencuri gadis dan melarikannya biasanya dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman. Selain sebagai saksi kerabat yang dibawa untuk mencuri gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi itu.
Dalam proses awal pencurian, tidak boleh ada siapapun diantara keluarga perempuan yang tahu. Membawa lari calon pengantin perempuan ini harus betul-betul tersembunyi, karena jika ada diantara keluarga atau pacar lain dari perempuan ini tahu maka akan terjadi tanding fisik antara pembawa lari dan orang lain yang mengetahui tersebut. Pacar lain yang saya maksud disini adalah lelaki-lelaki lain yang menaruh hati pada perempuan ini sebelumnya. Perempuan sasak bisa mempunyai pacar yang banyak, tidak ada istilah cemburu dalam kehidupan pemuda suku sasak sebelum betul-betul menjadi istri. Seperti misalnya seorang perempuan bernama 'anu' setiap malam diapelin sepuluh laki-laki. Tapi, jika mereka tahu bahwa si 'anu' dibawa lari, maka disitulah kecemburuan akan muncul, maka dari itu proses kawin lari ini harus betul-betul rahasia.
Rombongan Nyelabar |
Dan gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat laki-laki. Setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemebritahuan nahwa anak gadisnya dicuri dan kini berada di satu tempat tetapi tempat menyembunyikan gadis itu dirahasiakan, tidak boleh ketahuan keluarga perempuan. Nyelabar, Istilah bahasa setempat untuk pemberitahuan itu, dan itu dilakukan oleh kerabat pihak lelaki tetapi orangtua pihak lelaki tidak diboleh ikut. Rombongan Nyelabar terdiri lebih dari 5 orang dan wajib mengenakan pakaian adat. Rombongan tidak boleh langsung datang kekeluarga perempuan.Rombongan terlebih dahulu meminta izin pada Kliang atau tetua adat setempat, sekedar rasa penghormatan kepada kliang, datang pun ada aturan rombongan tidak diperkenankan masuk ke rumah pihak gadis. Mereka duduk bersila dihalaman depan, satu utusan dari rombongan itu yang nantinya sebagai juru bicara menyampaikan pemberitahuan. Memang unik budaya yang ada di Suku Sasak namun kini ada pergeseran budaya Merarik, seperti adanya prosesi meminta kepada orangtua dan bertunangan yang sebelumnya kurang dikenal oleh suku sasak. Tetapi seiring berkembangnya budaya luar dari masyarakat perantau yang datang dan menetap Akulturasi Budaya mulai terjadi. Lahirlah istilah sudah menikah tetapi belum nikah adat. Artinya prosesi menikah itu dilakukan dengan cara meminang tetapi belum menikah secara Merarik, mencurinya dari rumah si Perempuan. Ini Akulturasi Budaya yang muncul, meminang dan mencuri anak gadis prosesi nikan yang dujalankan bersamaan.
Ada kearifan-kearifan lokal yang terkandung dalam budaya ini antara lain :
1. Tidak ada unsur paksaan dari orang tua dalam hal menentukan jodoh anak, anak diberikan keleluasaan untuk memilih pilihan hatinya.
2. Menunjukkan sifat ksatria dari pemuda sasak yang akan melarikan seorang gadis. Karena Ksatrialah yang berani melakukan perbuatan penuh resiko ini.
3. Membuat orang tua selalu menjaga anak gadisnya jika ia belum ingin anaknya menikah.
4. Menghindari pergaulan bebas karena tidak boleh ada seorangpun diluar muhrim yang bisa membawa seorang anak gadis pergi berkencan, jika itu terjadi maka keduanya harus menikah.
5. Masyarakat sasak betul-betul menghargai tentang apa yang tidak boleh dilakukan terhadap apa yang belum menjadi haknya.
0 comments:
Post a Comment
SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR COY......!!!