KUMPULAN CERITA LUCU BAGIAN 6

Herman Shofyan

Pelupa berat
Seperti biasanya, andi yang duduk di kelas 5 SD minta izin kepada ayahnya untuk pergi ke sekolah. "pak, saya ke sekolah dulu ya?" kata andi. "iya, berangkat sana! jangan ada yang lupa! eh,,, celana kamu mana? kenapa nggak dipakai?" tanya bapaknya. "oh iya! pak, saya lupa pakai celana..." kata andi. "dasar pelupa!" kata bapaknya marah-marah.

Keesokan harinya andi mau berangkat ke sekolah, seperti biasa ia minta izin. "pak, saya mau ke sekolah dan hari ini sudah tidak ada lagi yang ketinggalan," kata andi. "yakin? lalu buku gambarmu mana?" kata bapaknya mengingatkan. "oh iya! saya lupa pak!" kata andi. "kamu ini! masih kecil saja sudah pikun, bagaimana kalau gede nanti?" kata bapaknya sewot.

Keesokan harinya andi minta izin lagi pada bapaknya. "pak, hari ini saya mau berangkat ke sekolah dan semuanya sudah komplit, mulai seragam sekolah, tas, sepatu, buku gambar dan penggaris semuanya udah oke pak... tidak ada yang lupa lagi..." kata andi dengan nada yakin dan penuh percaya diri. Tiba-tiba "PLAKK!!!" Andi dipukul oleh bapaknya dari belakang. "dasar pelupa! ini hari minggu tahu!"

 Pengemis
Di Lorong sempit di tengah kota nampak 2 pengemis yg sedang mengemis tentunya.

Pengemis 1: "Tuan, Nyonya...berilah kami uang..... 500 boleh 100 juga boleh 100 ribu juga nggak nolak".
Pengemis 2: "Berilah kami uang tuan, tuan akan kami do'akan semoga cepat kaya !".
Pengemis 1: "seharian kita mengemis, kok ya ga bisa buat beli mobil ya ? eh...ngomongin soal orang kaya, gue ini sebenarnya keturunan orang kaya Lho-harta peninggalan keluarga kami nggak akan habis dimakan tujuh keturunan !".
Pengemis 2: "Lha trus kenapa elo jadi kere dan ngemis kaya gini ?".
Pengemis 1: "Gue keturunan kedelapan !"

 Salah sambung
Orang tua Mumut heran ngeliat anak gadisnya yang betah banget ngobrol di telfon. Kadang-kadang sampe lupa mandi tuh si Mumut gara-gara ngebelain untuk ngobrol di telfon ...

Pada suatu hari dimeja makan tiba-tiba telfon berdering dan tanpa basa-basi Mumut langsung melompat lari mo ngangkat tuh telfon...

Mamanya kaget bukan main sampe-sampe tuh nasi yang rencananya mo dimasukin kemulut jadi berbelok ke hidung...

Setelah 2 jam, Mumut kembali kemeja makan...

Orang tua Mumut jadi heran dan saling pandang karena biasanya tuh anak paling sebentar 4 jam baru selesai ngobrolnya....

" Kok tumben Mut , cuma dua jam... siapa tadi yang telfon ?" tanya mamanya

" Tau' tuh salah sambung....." jawab mumut polos

 Musim Dingin
waktu itu musim gugur, seorang suku indian pada daerah terpencil bertanya pada kepala suku mereka yang baru. "wala-wala chimo-ela suma totangka obuawachi?" yang artinya, "kepala suku, apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau seperti biasanya?" karena kepala suku ini sudah modern, dia tidak pernah belajar meramal cuaca dengan cara2 kuno lagi. ketika melihat ke atas, ia tidak dapat mengatakan bagaimana nantinya keadaan cuaca. meskipun begitu, supaya aman, ia mengatakan bahwa musim dingin nantinya akan terasa dingin, sehingga ia menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan musim dingin.

Namun setelah beberapa hari, muncul idenya untuk menelepon Layanan Perkiraan Cuaca, dan menanyakan, "apa musim dingin kali ini akan sangat dingin atau tidak?" "kelihatannya musim dingin kali ini akan sangat dingin," kata petugas di Layanan Perkiraan Cuaca tersebut. kemudian kepala suku kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu lebih banyak lagi untuk persiapan.

Seminggu kemudian dia menelepon kembali Layanan Perkiraan Cuaca. "apa musim dingin kali ini akan sangat dingin?" "ya," jawab orang di Layanan Perkiraan Cuaca tersebut, "musim dingin kali ini akan sangaaat dingin!" kepala suku kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan semua kayu dan ranting pohon yang mereka temukan.

Dua minggu kemudian dia menelepon kembali dan bertanya, "apa anda yakin bahwa musim dingin kali ini akan sangat dingin?" "pasti," jawab orang di Layanan Perkiraan Cuaca tersebut, "kelihatannya akan jadi musim dingin yang paling dingin yang pernah ada." "kenapa anda begitu yakin?" tanya kepala suku. pria itu menjawab, "karena para suku indian sedang mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang gila-gilaan!"
 
Jam berapa bukanya?
pada suatu tengah malam telepon di rumah petugas perpustakaan berdering.

"jam berapa perpustakaan buka?" seorang pria di ujung telepon bertanya.
"jam 9 pagi mas, lagian ngapain sih mas, telepon saya tengah malam begini?" tanya petugas perpustakaan yang sedang asyik tidur.
"tidak akan buka sebelum jam 9?" pria itu bertanya lagi dengan nada kecewa.
"TIDAK, tidak sebelum jam 9!" si petugas perpustakaan menjawab dengan nada nggak senang.
"lagi pula ngapain juga Mas mau masuk perpustakaan sebelum jam 9 pagi?"
"Siapa bilang saya mau masuk?" kata pria itu kesal, "SAYA MAU KELUAR!"

 Menangisi gajah
Direktur sebuah kebun binatang mendapat laporan dari stafnya bahwa gajah yang terbesar telah mati di kandangnya. Untuk memastikan hal itu, maka direktur itu pun pergi melihat ke kandang gajah itu, di sana ia menemukan karyawannya yang adalah salah satu pawang gajah sedang menangisi gajahnya.

Direktur: sebagai seorang pawang gajah kamu tentu sangat sedih atas kematian gajah tersebut, kamu memang pawang gajah yang baik.

Pawang: saya bukan menangis karena kematian gajah ini pak, saya menangis mengingat seberapa besar lubang yang harus kugali untuk menguburkannya.

 PENJAGA REL KERETA API
Sarjo melamar pekerjaan sebagai penjaga lintasan kereta api. Dia diantar menghadap Pak Banu, kepala bagian, untuk test wawancara.

"Seandainya ada dua kereta api berpapasan pada jalur yang sama, apa yang akan kamu lakukan?", tanya Pak Banu, ingin mengetahui seberapa cekatan Sarjo.
"Saya akan pindahkan salah satu kereta ke jalur yang lain," jawab Sarjo dengan yakin.
"Kalau handle untuk mengalihkan rel-nya rusak, apa yang akan kamu lakukan?", tanya Pak Banu lagi.
"Saya akan turun ke rel dan membelokkan relnya secara manual."
"Kalau macet atau alatnya rusak bagaimana?"
"Saya akan balik ke pos dan menelpon stasiun terdekat."
"Kalau telponnya lagi dipakai?"
"Saya akan lari ke telpon umum terdekat?"
"Kalau rusak?"
"Saya akan pulang menjemput kakek saya."
"LHO?", tanya Pak Banu heran dengan jawaban Sarjo.
"Karena seumur hidupnya yang sudah 73 tahun, kakek saya belum pernah melihat kereta api tabrakan..."
 

0 comments:

Post a Comment

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR COY......!!!