Pria Sasak Sejati

Lombok Lauq

Budaya Tarung Presean – Simbol Kejantanan Taruna Suku Sasak di Pulau Lomboki

Budaya Presean atau bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya.
Dengan bertelanjang badan dan sebuah rotan di tangan kanan serta sebuah perisai yang terbuat dari kulit binatang di tangan kiri, dua orang pemuda yang dikenal dengan nama pepadu ini bersiap saling mengadu kejantanan didepan ratusan penonton yang mengelilingi mereka diluar arena.
Sambil menari-nari kedua orang pemuda ini saling menghalau lawan dengan rotan di tangannya tanpa rasa cemas atau takut badannya dijadikan sasaran empuk kayu rotan lawan.
Pemandangan seperti ini salah satunya terjadi di Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Barat. Menariknya, beberapa orang mahasiswa asing yang berasal dari negara-negara sahabat ambil bagian meramaikan kegiatan ini dengan ikut bertarung.
Tingkah laku mereka tentu saja memancing gelak tawa dan tepuk tangan peserta dan masyarakat. Bahkan ada diantara mereka yang bertanding menggunakan jurus-jurus bela diri sehingga menambah meriahnya gelak tawa dan tepuk tangan dari penonton.
Digelarnya acara Presean ini memang merupakan rangkaian pengenalan dan sekaligus promosi daerah Nusa Tenggara Barat yang kaya akan kebudayaannya kedepan dengan kedatangan para pemuda dalam program Darma Siswa ini akan mampu menambah daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Lombok
Presean adalah salah satu kekayaan budaya bumi gogo rancah (lombok). Acara ini berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras (ende). Petarung biasa disebut pepadu. Presean bermula dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan taun jebot sehabis mengalahkan lawan di medan perang. Acara tarung presean ini juga diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan dan heroik saat itu.
Hingga akhirnya lestari sampe sekarang ini menjadi hiburan perayaan yang diadakan setiap memperingati 17an. Oiya, konon presean juga salah satu bentuk upacara memohon hujan bagi suku sasak di musim kemarau.
Uniknya dari pertarungan presean, pesertanya tidak pernah dipersiapkan secara khusus. Pepadu atau petarung dicomot dari penonton yang mau adu nyali dan ketangguhan mempermainkan tongkat rotan dan perisai yang disediakan. Penonton/calon peserta bisa mengajukan diri atau dipilih oleh wasit pinggir (pakembar sedi). Setelah mendapat lawan, pertarungan akan dimulai dan dimpimpin oleh wasit tengah (pekembar).
Duel dua pepadu diadakan dalam lima ronde, pemenangnya ditentukan oleh hasil nilai yang diperoleh atau salah satu pepadu bocor kepala, bedarah-darah, ato kibar bendera putih. Kami sempet menyaksikan dua pertarungan sore itu, cukup bikin bergidik waktu ngeliat itu rotan menderu diayun-ayun saling hajar tubuh lawan. Beuh…kena jidat bisa jengkang tuh!
Peraturan perang presean cukup sederhana, pepadu tidak boleh memukul bagian bawah perut lawannya (paha, kaki, apalagi selangkangan :P ). Nilai tertinggi diperoleh jika pepadu berhasil ngemplang ndas musuhe. Uniknya, di sela-sela pertarungan para pepadu plus para wasit harus menari jika musik dimainkan. Mungkin maksudnya untuk melepas ketegangan selama jalannya pertandingan. Asik juga ngeliatnya, sesaat para petarung saling baku hantam, beberapa detik kemudian mereka menari sembari tertawa dan mencari-cari celah kelemahan lawan, sedetik kemudian rotan keras menghantam perisai – plak!, lalu mereka menari lagi… Amazing dan mendebarkan!
Tarian rotan dari Lombok ini  sudah dikenal masyarakat Sasak secara turun temurun. Awalnya merupakan sebuah bagian dari upacara adat  yang menjadi ritual untuk memohon hujan ketika kemarau panjang. Sebuah tradisi-yang dalam perkembangan kemudian-sekaligus berfungsi sebagai hiburan yang banyak diminati. Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya daerah, Presean Lombok pun mulai sering dilombakan.
Pertandingan diakhir dengan salam dan pelukan persahabatan antar petarung. Tanda tiada dendam dan semua hanyalah permainan! Benar-benar sportif.
Adegan seperti ini sering di lakukan masyarakat pulau lombok apa bila ada acara adat tidak heran masyarakat sangat antusias untuk menonton acara seperti ini,selain dapat menarik wisatawan mancanegara wisatawan lokal pun berbondong-bondong menyaksikan acara ini.
dalam adengan presean tidak jarang salah satu dari orang yang presean mengalami luk yang cukup hebat tapi mereka tetap senang dan bergembira

0 comments:

Post a Comment

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR COY......!!!